Sebelum saya menjelaskan tentang seluk-beluk dari konflik dalam organisasi, ijinkan saya untuk menjelaskan pengertian dari organisasi dan konflik itu sendiri. Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, sehingga dapat saya simpulkan bahwa organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.
Dan pada prinsipnya setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
• orang-orang (sekumpulan orang),
• kerjasama, dan
• tujuan yang ingin dicapai.
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatar belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Beberapa faktor penyebab konflik adalah:
- Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan,
- Perbedaan latar belakang dan kebudayaan,
- Perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok,
- Perubahan nilai di dalam masyarakat.
Sumber-sumber konflik yang saya dapatkan terdiri dari:
- Personal Factors,
- Communication Factors,
- Environmental Factors,
- Job Structure or Organization Factors.
No comments:
Post a Comment