Thursday, February 24, 2011

Bab III | Manusia dan Penderitaan

Nama : Sulaiman Malik
Kelas : 1KA33
NPM : 16110730
Dosen : Nunuk Sekarsari


A.    PENGERTIAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
           
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Penderitaan akan dialami oleh siapa saja, hal itu sudah merupakan resiko hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umat-Nya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dari-Nya.
                       
Study Kasus  :

Manusia, merupakan suatu makhluk yang sangat kompleks, selain mempunyai rasa kasih dan cinta, ternyata manusia juga mempunyai apa itu rasa penderitaan, sebagai salah satunya adalah kekalutan mental.

Seperti yang ada pada kehidupan sehari-hari, banyak manusia yang mengalami masalah kekalutan mental. Misal, seorang mahasiswa yang akan melakukan kegiatan sidang untuk besok (presentasi skripsi), tak sedikit darinya yang pasti akan merasakan grogi yang luar biasa, dan biasanya akan timbul penampakan gejalanya baik fisik maupun rohani. ada kala juga jika seorang manusia remaja yang sedang mengalami patah hati dikarenakan ada penolakan di dalam cinta, maka secara reflek kejiwaannya akan mengalami kekalutan (meskipun hanya bersifat sementara).

Misal juga, ada seorang yang sudah ditanggung jawabkan dalam kepercayaan yang sangat penting, namun disaat itu juga dia melakukan kesalahan yang besar, dan sehingga membuat namanya tercoreng, dan kebanyakan tipe orang seperti ini (meskipun bukan mayoritas) hanya lari dari masalahnya, sebenarnya dia ingin menyelesaikan masalahnya, tetapi akan ketakutan yang besar akan kesalahan yang dia perbuat, maka dia lebih memilih untuk mundur dari masalah.

Opini :

Rasa penderitaan memang tidak bisa lepas dari diri manusia, karena memang rasa itu diciptakan oleh Tuhan sama seperti rasa cinta dah kasih sayang. Oleh karena itu rasa penderitaan ini harus dihadapi oleh setiap manusia dan manusia tersebut harus mampu mengalahkan rasa penderitaan itu.

B.     PENGERTIAN SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.

Didalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia diakhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orag musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri,  makan harta anak yatim, dsb. Antara lain, ayat 40 surat Al Ankabut menyatakan :
“ masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaun Aad, yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benamkan kedalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh.”

Study Kasus  :

TKI DISIKSA dan MENDERITA DI MALAYSIA

Para TKI yang bekerja di malaysia banyak yangg disiksa dan terbunuh oleh majikannya, bahkan kasus terakhir ada sekitar 300 TKI yang terancam hukuman mati.

Opini :

Seharusnya para TKI tidak perlu sampai disiksa apalagi sampai terbunuh, apabila ada sikap tegas dari pemerintah kita. Selain itu para TKI yang akan di kirim keluar negeri seharusnya mendapatkan bimbingan atau pelatihan terlebih dahulu agar setelah sampai di Negara tujuan untuk bekerja mereka mempunyai skill yang memumpuni.






Wednesday, February 16, 2011

Bab II | Manusia dan Cinta Kasih


Nama : Sulaiman Malik
Kelas : 1KA33
NPM : 16110730
Dosen : Nunuk Sekarsari 
A.   PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cintakasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti Perintah-Nya, dan berpegang teguh syariat-Nya.

Study Kasus :
Aktor & aktris pria A, wanita A & wanita B. Wanita A & wanita B besahabat akrab, begitu juga dengan si pria A. Pria A suka wanita A, sebaliknya, wanita A suka pria A, tapi saling menutupi.
Wanita B terlalu akrab dengan pria A, mengakibatkan wanita A cemburu. Cemburu tunanetra malah, yang mengakibatkan hubungan persahabatan pria A & wanita B renggang.

Opini :
Rasa yg dimiliki wanita A bukan cinta melainkan nafsu, hanya nafsu ingin memiliki. Nafsu adalah sesuatu yang diciptakan untuk merusak berbanding terbalik dengan cinta yang merupakan sesuatu yang diciptakan untuk tidak merusak. 

B.   3 UNSUR TENTANG CINTA
Menurut Dr.Sarlito W. Sarwono bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan.
  1. Keterikatan adalah adanya perasaan untuk bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati, ada uang sedikit beli oleh-oleh untuk dia. 
  2. Keintiman adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti kamu digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dsb. 
  3. Kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang dst.
Sumber  : ( Widyo Nugroho dan Achmad Muchji;  Ilmu Budaya Dasar ; Gunadarma,  Depok Juni 1996. ) 

Study Kasus :
Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Pada pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya; bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta kasihnya mangasuh anaknya dengan sepenuh hati. Sedang dengan tanggung jawab dalam arti benar adalah sesuatu tindakan yang sama sekali suka rela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukkan penyelenggaraan atas hubungan fisik. Unsur yang ketiga adalah perhatian yang berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka din sebagaimana adanya. Yang ke empat adalah pengenalan yang merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia. Dengan ke empat unsur tersebut, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan, suatu cinta dapat dibina secara lebih baik.

Opini :
Rasa cinta adalah rasa dimana kita dapat menyayangi dengan sepenuh hati seseorang atau sesuatu tanpa ada pengecualian.

Bab I | Manusia dan Kebudayaan

Nama : Sulaiman Malik
Kelas : 1KA33
NPM : 16110730
Dosen : Nunuk Sekarsari 

HAKEKAT MANUSIA


·         Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

·         Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusi dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan akal (rasio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya persaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada 2 macam yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah  rangsangan jasmani melalui panca indra, tingkatny rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :

  1. Perasaan intelektual yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan,
  2. Perasaan estesis yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan,
  3. Perasaan etis yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan,
  4. Perasaan diri yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain,
  5. Perasaan sosial yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain,
  6. Perasaan religius yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.

·         Makhluk biokultural yaitu makhlik hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai makhluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi atonomi, fisiologi, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dsb. Sebagai makhluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi : kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dsb.

·       Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkirt adalah makhluk alamiah yang terikat dengan lingkungannnya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hokum alamiah pula.

Study kasus :
Ada sebuah kasus, seorang Mahasiswa yang beridealisme “tinggi” mempunyai pemahaman yang berbeda dengan Mahasiswa umumnya, terutama dalam hal politik. Ia selalu menganggap rendah dan salah pemahaman orang lain akan fenomena politik. Memang kualitas analisanya dapat dikatakan baik jika dibandingkan Mahasiswa lain di Fakultasnya, hal itu karena Ia sangat rajijn membaca buku yang berkaitan dengan filsafat, dan politik. Pada suatu ketika Ia mendebat dosennya mengenai masalah partai politiik di Indonesia, Sang dosen pun merasa kalah. Sebagai dosen yang bijaksana, Ia mengakui analisa Mahasiswa tersebut diatas rata-rata. Begitupun dengan dosen-dosen yang lain juga memberi apresiasi plus terhadap Mahasiswa ini. Tetapi tampaknya Si Mahasiswa ini kurang bisa memahami arti sebuah empati. Ia makin sombong dengan “idealismenya”. Lama-lama dosen pun merasa jengah dengan tingkah lakunya. Walhasil, Ia mendapat nilai C untuik mata kuliah Sistem Politik Indonesia karena dianggap membangkang pada dosen. Pembangkangan yang Ia lakukan adalah dengan sengaja tidak mengumpulkan tugas akhir, yang merupakan sarana untuk menambah nilai. Masalahnya adalah Sang dosen merasa geram dengan tingkah lakunya yang sangat menyepelekan.

Opini :
Setiap orang yang merasa unggul dari yang lain pasti mempunyai alasan, meskipun mungkin perasaannya itu adalah buah dari kecongkakan. Memang benar, kemampuan yang kita miliki harus diaplikasikan dan dipublikasikan pada orang lain, agar mereka tahu potensi kita. Masalahnya, interpretasi orang lain akan pengakuan kita mengenai potensi diri kadang tak seperti yang diharapkan. Namun kita harus memungkiri jika kesombongan adalah sifat alamiah manusia, dimana hal itu dapat kapan saja muncul, baik sengaja ataupun tidak. Biasanya muncul saat kita sedang dalam posisi “diatas”. Maka tak ada salahnya untuki mengingat-ingat kelemahan diri kita dan mengakui keunggulan orang lain, untuki menetralisir “keakuan” diri yang berbuntut kesombongan yang mungkin tidak disengaja.