Thursday, March 24, 2011

Bab V | Manusia dan Keadilan


Nama : Sulaiman Malik 
Kelas : 1KA33 
NPM : 16110730 
Dosen : Nunuk Sekarsari 

A.    PENGERTIAN KEADILAN

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran" . Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil" . Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya. Keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

B.     MAKNA KEADILAN

Pencarian keadilan memotivasi banyak orang untuk melakukan banyak hal, baik positif maupun negatif. Alasan keadilan juga banyak dikemukakan sebagai alasan suatu tuntutan atau menjadi basis argumen dalam sebuah perdebatan. Hal ini membuat saya berpikir: apa sih sebenarnya keadilan itu?

Apakah keadilan berarti sama? Jika saya sama dengan anda, maka berarti adil? Ini adalah maksud yang sering di”cantol”kan dengan kata keadilan. Sebenarnya kita memiliki kata khusus untuk ini yang disebut “kebersamaan”, seharusnya kata ini yang digunakan jika kita mengemukakan konsep keadilan yang sama

Apakah keadilan berarti perbedaan? Jika memang kita berbeda, tentunya keadilan adalah perlakukan yang berbeda sesuai dengan perbedaannya. Perlakuan lebih perlu diberikan kepada kaum minoritas, sedangkan yang sudah mayoritas yaa biarkan saja. Yang kurang dilebihkan, yang lebih yaa dikurangkan (berbeda khan perlakuannya)

Hakikat arti keadilan seperti ini sebenarnya mirip dengan yang kedua, yaitu ingin sama. kita harus diperlakukan berbeda supaya sama. Padahal perlakuan berbeda itu khan udah tidak sama, jadi pengin adil dengan cara tidak adil?

Apakah keadilan berarti “pada tempatnya”? Ada lagi yang saya sering temui, pendapat yang menyatakan bahwa keadilan itu yaa harus dilihat “pada tempatnya”/konteksnya.  Adil bisa berarti sama, bisa berarti beda.

Problemnya adalah kalau udah bicara konteks, berarti tambah persepsi. Kalau diawal hanya persepsi akan arti keadilan berbeda, sekarang ditambah persepsi akan konteksnya. Yaa lumayan lah, dengan konteks, paling tidak mencoba untuk saling mengerti. Hanya saja kalau udah saling mengerti apakah berarti akan saling mau mengorbankan kepentingan? Karena mengerti dan berkorban itu adalah 2 bukit yang terkadang masih memiliki jalan panjang.

Study Kasus :

Sekali lagi dunia peradilan di negara kita harus mendapat ujian yang cukup berat. Hal ini bermula ketika Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta selatan menjatuhkan vonis selama 7 tahun penjara kepada Gayus Tambunan. Vonis hakim ini lebih rendah dari tuntutan Jaksa yang menuntut 20 tahun penjara. Putusan hakim ini sangat mengejutkan dan mengusik rasa keadilan masyarakat karena dianggap terlalu ringan. Apalagi dikeluarkan pada saat bangsa kita sedang giat-giatnya memberantas tindak pidana korupsi di seantero negeri ini. Berbagai tanggapan berisi keprihatinan dan kekecewaan pun muncul atas vonis hakim tersebut.

Opini :

Dari studi kasus diatas dapat kita nilai bahwa keadilan di negeri kita sepertinya hampir punah. Mengapa demikian? Menunjuk dari studi kasus tersebut banyak para koruptor selain gayus yang di vonis dibawah tuntutan jaksa, bahkan sangat rendah untuk hukuman para koruptor. Sedangkan apabila ada maling kelas teri yang tingkatannya tidak sekelas koruptor, mereka dijatuhkan hukuman yang sangat berat.

Sunday, March 20, 2011

Bab VI | Manusia dan Pandangan Hidup

Nama : Sulaiman Malik
Kelas : 1KA33
NPM : 16110730
Dosen : Nunuk Sekarsari



A.    Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai suatu pandangan hidup sendiri – sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tak sedikit pula orang yang mempunyai pandangan hidup yang sangat bertentangan dengan pandangan hidup orang yang lainnya, itulah yang sering memicu perdebatan diantara umat manusia dalam kehidupan sehari hari.

B.     Sumber Pandangan Hidup
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:
1.      Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.      Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.      Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Study Kasus :

Di negara kita sekarang ini, semakin maraknya kasus terorisme. Masalah ini terjadi akibat kurang tepatnya pandangan suatu orang terhadap masalah kehidupan sehari – hari.  Mereka menafsirkan atau mengartikan suatu ajaran secara sepotong – sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tidak melihat keadaan sekitar yang diperkirakan secara logika sehingga mendapatkan penjelasan yang kurang tepat.
Mereka berpandangan bahwa semua orang yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka dan itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk terciptanya kehidupan yang aman dan sejahtera. Padahal kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka terhadap masalah tersebut adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang keliru itu disadarkan untuk kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan atau dimusnahkan.

Tetapi pandangan seperti itu seperti sudah mendarah daging pada diri mereka dan orang – orang pengikutnya. Bahkan mereka menganggap kalau melakukan hal tersebut akan mendapat suatu pahala yang besar dan kalaupun mereka meninggal dalam menjalankan aksi mereka tersebut dianggap sebagai mati syahid (mati di jalan Allah swt). Padahal kalau diamati justru perbuatan yang mereka lakukan itu sangat merugikan orang lain, seperti menghilangkan nyawa orang lain pasti keluarga yang ditinggalkan itu akan menyimpan duka yang sangat mendalam dan bahkan sulit untuk dihilangkan. Banyak anak kecil yang kehilangan orang tuanya, para orang tua kehilangan lapangan pekerjaan, dan sebagainya.

Mereka juga tidak segan untuk menyebarkan ajarannya tersebut kepada orang – orang yang ada disekitarnya sehingga pengikut semakin banyak. Dan hal tersebut tidak akan berhenti sebelum apa yang mereka inginkan tercapai.
Meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak yang tertangkap, tetapi terorisme masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan bahwa ajaran yang mereka ajarkan masih belum mati dan terus berjalan sehingga siapa saja bisa menerukan ajaran tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada.

Opini :

Untuk masalah diatas, percuma kalau kita hanya melenyapkan pemimpinnya saja, karena pandangan hidup yang salah yang telah diajarkan oleh pemimpinnya telah mendarah daging dan selalu terekam di otak para pengikutnya. Sehingga penyelesaian yang mungkin adalah dengan mengajak dan membimbing mereka serta memperbaiki pandangan hidup mereka yang memang telah salah.

Sunday, March 13, 2011

Bab IV | Manusia dan Keindahan

Nama : Sulaiman Malik
Kelas : 1KA33
NPM : 16110730
Dosen : Nunuk Sekarsari


A.     PENGERTIAN KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

Keindahan ialah identik dengan kebenaran. Keindahan ialah kebenaran dan kebenaran  ialah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai objek yang diungkapkan.

Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.

Studi Kasus :

Keindahan  = Beauty = Cantik.

Wanita mana yang tidak ingin cantik? Tentu tak ada bukan? Siapa pun dia, apa pun profesinya, entah itu pekerja kantoran, guru, dokter, penulis, termasuk ibu rumah tangga, memiliki keinginan yang sama, yaitu ingin terlihat cantik.

Ada berbagai macam cara untuk mendapatkan kecantikan. Dunia wanita pun ramai oleh berbagai macam keinginan untuk tampil lebih cantik. Ada yang ingin melakukan sedot lemak agar bagian perutnya terlihat labih ramping. Ada yang sengaja melakukan operasi plastik agar kulit wajah lebih mulus. Ada juga yang memiliki jadwal teratur mengunjungi salon untuk melakukan treatment/ritual-ritual yang dapat menunjang kecantikan.
Tidak semua wanita cermat dan teliti memilih mana jalan terbaik untuk menuju lebih cantik. Bahkan sebagian wanita tidak mau terlalu pusing memikirkan resiko yang akan dihadapinya. Akibatnya, banyak wanita yang termakan iklan produk kecantikan yang menjanjikan kesempurnaan secantik bidadari. Akhirnya, tekadang bukan kecantikan yang didapat, malah sebaliknya, mimpi buruklah yang justru menghampirinya.

Sebenarnya, jika kita pikirkan lebih jauh, hal yang paling aman menuju cantik adalah dengan menggunakan ramuan-ramuan berbahan dasar alami. Beragam resep alami tidak akan menimbulkan resiko apa pun selain menambah kecantikan.

Satu lagi kelebihan menuju cantik dengan menggunakan bahan dasar alami : kita tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Mengapa? Karena bahan-bahan alami tersebut dapat dengan mudah kita peroleh disekitar kita. Jadi, ingin lebih cantik..tidak harus mahal kan?

(Refrensi : Buku karya Nunik Utami, Cantik Tak Harus Mahal)

Opini  :

Untuk mendapatkan suattu Keindahan, seseorang tidaklah harus berlebihan, seperti contoh kasus diatas seperti sedot lemak, operasi plastik, dll. Banyak bahan alami yang bisa kita gunakan untuk mencapai Keindahan. Selain itu yang terpenting, Keindahan itu tidaklah melulu yang dilihat secara fisik, tetapi yang terpenting apa yang ada di dalam diri seseorang itu sendiri atau yang biasa kita sebut "Inner Beauty".